Anda gemar ngaca atau foto-foto diri sendiri dengan gaya yang pede (selfie) mungkin anda salah satu penderita gangguan mental Naricisstic Personality Disorder (NPD). Individu dengan gangguan kepribadian narsistik umumnya percaya bahwa dunia berputar di sekitar mereka. Kondisi ini ditandai dengan kurangnya kemampuan untuk berempati dengan orang lain dan keinginan untuk tetap fokus pada diri mereka sendiri setiap saat.
Pengertian Narcissistic Personality Disorder
Narcissistic Personality Disorder adalah suatu perilaku arogan, kurangnya empati untuk orang lain, dan kebutuhan untuk kekaguman yang semuanya harus konsisten jelas di tempat kerja dan dalam hubungan sosial.
Orang yang mengalami gejala ini (narsisis/narcissist) sering digambarkan sebagai sifat sombong, egois, manipulatif, dan menuntut.
Gejala Narcissistic Personality Disorder
- Sensitif terhadap kritik dengan marah, malu atau penghinaan.
- Mengambil keuntungan dari orang lain untuk mencapai tujuan sendiri.
- Melebih-lebihkan kepentingnya sendiri.
- Melebih-lebihkan prestasi dan bakat.
- Berfantasi realistis tentang kesuksesan, kekuasaan, kecantikan, kecerdasan atau asmara.
- Mudah percaya bahwa orang lain cemburu atau iri padamu.
- Mengabaikan perasaan orang lain, tidak memiliki empati (egois).
- Percaya bahwa anda lebih baik daripada yang lain, istimewa dan bertindak sesuai keinginan pribadi.
- Mengharapkan pujian konstan dan kekaguman dari orang lain.
- Mengharapkan orang lain untuk setuju dengan ide-ide dan rencana anda.
- Mengekspresikan penghinaan bagi orang lain dan merasa orang lain lebih rendah dari anda.
- Sulit menjalin hubungan yang sehat.
- Menetapkan tujuan yang tidak realistis.
- Memiliki harga diri yang rapuh.
Narsisis pada umumnya menarik secara fisik dan menawan pada pandangan pertama, sehingga mereka mungkin memliki keuntungan, ketika mereka pertama kali bertemu dengan orang lain (melakukan penjualan, mendapatkan kencan pertama, mendapatkan popularitas). Namun, hasil jangaka panjang untuk narsisis biasanya berujung cukup suram, terutama dalam hubungan sosial. Rata-rata tingkat narsisime turun cukup drastis pada usia 30 tahun.
Penyebab Narcissistic Personality Disorder.
Penyebabnya belum dipahami dengan baik.
Gen menjadi faktor peran penting (sekitar 50 persen), tetapi disimpulkan juga bahwa lingkungan atau bentuk sosial masyarakat (misalnya, interaksi rekan) juga mempengaruhi narsisme.
Hipotesis terkait meliputi:
- Sifat narsis diwariskan muncul sebagian karena seleksi alam.
- Beberapa orang berkembang menjadi narsisis karena refleksi diri pada sebagian besar beranggapan dirinya seperti "saya menarik dan karena itu saya pantas diperlakuan khusus".
- Faktor budaya dapat menjadi pengaruh narsis (misalnya, menonton model peran narsis di TV atau lingkungan yang ada).
- Masa kecil yang disfungsional, seperti dimanjakan berlebihan, harapan yang sangat tinggi, atau kurangnya kasih sayang dan pujian (dalam hal ini cara pengasuhan dari orang tua sangat berperan).
Komplikasi akut dapat terjadi bila tidak ditangani/diobati, meliputi:
- Penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba.
- Penyalahgunaan alkohol.
- Depresi.
- Pikiran atau prilaku ingin bunuh diri.
- Sulit menjalin hubungan sosial.
- Sulit mengontrol perasaan atau emosi.
Perawatan Narcissistic Personality Disorder.
Pengobatan gangguan kepribadian ini berpusat pada psikoterapi. tidak ada obat khusus yang digunakan untuk mengobati gangguan kepribadian narsisistik. Namun, jika anda memiliki gejala depresi, kecemasan atau kondisi lain, obat-obatan seperti antidepresan atau obat anti kecemasan dapat membantu.
Psikoterapi juga dapat membantu anda belajar untuk berhubungan lebih baik dengan orang lain sehingga hubungan anda menjadi lebih intim, menyenangkan dan bermanfaat. Ini dapat membantu anda memahami penyebab emosi anda dan apa yang mendorong anda untuk bersaing, untuk tidak mempercayai orang lain, dan mungkin untuk membenci diri sendiri dan orang lain.
Jenis Terapi yang dapat membantu untuk gangguan kepribadian narsistik meliputi:
- Terapi perilaku kognitif. Secara umum, terapi perilaku kognitif membantu mengidentifikasi prilaku hal yang tidak sehat/keyakinan negatif dan menggantinya dengan prilaku yang sehat/positif.
- Terapi keluarga. Terapi keluarga biasanya membawa seluruh keluarga bersama-sama dalam sesi terapi. anda dan keluarga anda menjelajahi konflik, komunikasi dan pemecahan masalah untuk membantu mengatasi masalah hubungan anda.
- Terapi kelompok. Terapi kelompok, di mana anda bertemu dengan sekelompok orang dengan kondisi yang sama, dapat membantu dengan mengajar anda untuk berhubungan lebih baik dengan orang lain. Ini mungkin cara yang baik untuk belajar tentang benar-benar mendengarkan orang lain, belajar tentang perasaan mereka dan menawarkan dukungan.
Karena ciri-ciri kepribadian bisa sulit untuk dirubah, terapi dapat memakan waktu beberapa tahun. Tujuan jangka pendek dari psikoterapi untuk gangguan kepribadian narsistik adalah untuk mengatasi masalah-masalah seperti penyalahgunaan obat-obatan, depresi, rendah diri atau malu. Tujuan jangka panjang adalah untuk membentuk kembali kepribadian anda, setidaknya untuk beberapa derajat, sehingga anda dapat mengubah pola berpikir yang mendistorsi citra diri anda dan membuat citra diri yang realistis.